02 November 2008

Seharusnya Cinta Punya Mata

Bismillahirahmanirahim

Cinta emang ga punya mata..
Tapi kita punya dua mata..
Untuk melihatnya lebih dekat..

Entah mengapa saya merasa banyak wanita yang sudah menjadi budak cinta, rela melakukan apa saya untuk orang yang dicintai. Wanita, jika ada orang yang benar-benar mencintai kalian, percayalah bahwa dia akan menjaga diri dan kehormatanmu. Tulisan ini berawal dari sebuah ingatan masa lalu yang disegarkan kembali karena berita yang saya tonton di TV. Saya lupa berapa lama tepatnya, mungkin sekitar 6 sampai 7 bulan yang lalu. Kakak saya mempunyai seorang teman wanita, wanita ini juga teman saya, sebut saja nina. Sore hari itu, saya ditelepon nina, rasa senang hinggap karena udah lama banget lost contact. Namun, apa yang saya dapati dia meminta saya untuk datang kerumahnya sekarang juga. Bergegas. Sampai dirumahnya saya tak tahan melihat derai airmata dan darah yang mengalir dari bibir, pelipis dan hidungnya. Saya hanya bisa memeluk erat mencoba merasakan kesakitan hati yang nina rasakan. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengambil air dan betadine untuk mengobati luka-lukanya. Setelah suasana agak tenang, nina baru mulai berbicara. Dia menjadi korban kekerasan dalam hubungan pacaran, ia dipukuli oleh lelaki yang memacarinya. Kontan, ini membuat saya tersentak dan menanggapi dengan penuh rasa kasian tapi emosi juga. Saat itu kakak saya langsung pergi untuk melaporkan kepada polisi, namun apa yang terjadi nina menahan setengah mati sambil bersujud agar pacarnya tidak dilaporkan. Panjang cerita nina, ternyata selama berpacaran ia sering ditampar, dijambak, pokoknya dianiaya oleh pacarnya tersebut. Tapi dia ga pernah bisa melawan dengan alasan klasik, rasa sayang. Setelah kejadian ini semua berakhir, yang saya tahu nina putus dengan pacarnya. Hal ini meninggalkan trauma mendalam bagi nina dan keluarganya. Sekarang nina masih menjalani terapi psikologis demi kesembuhan jiwanya. Walaupun keadaanya semakin membaik, namun setiap kali mengingat kejadian itu saya ga akan pernah lupa sama sosok lelaki itu dan ga akan pernah lupa sama setiap tetes airmata dan darah yang cucurkan oleh nina. Dan sungguh ada rasa tidak rela, melihat keadaaan nina sekarang. Banyak hal bisa dipelajari dari kejadian ini, kita boleh cinta sama orang lain, boleh sayang sama orang lain, tapi jangan buta. Kita punya mata, orang-orang disekeliling kita punya mata, maka lihatlah kejadian dari mata yang rasional. Kekerasan dalam suatu hubungan tetap saja tindak pidana, bukan bagian dari proses adaptasi. Untuk semua orang yang sedang jatuh cinta, cintailah sesuatu biasa-biasa saja karena boleh jadi hal yang kalian cintai, buruk bagi kalian. Ini pelajaran berharga buat saya khususnya untuk lebih membuka mata.

Tidak ada komentar: